Senin, 29 September 2008

ANALISIS POHON ALTERNATIF

Tingkat pemahaman yang sama juga terjadi pada Analisis Pohon Alternatif (APA) (lihat tulisan tentang Analisis Pohon Masalah). Penyebabnya juga sama, yaitu materi belum diberikan Widyaiswara ketika tugas ini dibuat, sedangkan Panitia Penyelenggara menyarankan agar tugas ini dibuat diawal kegiatan Diklatpim. Namun saran ini perlu mendapat acungan jempol, karena telah banyak membantu setiap peserta terdahulu.

Penyebab lainnya adalah daya nalar setiap peserta terhadap APA sangat beragam. Terbukti dengan adanya beberapa peserta harus membongkar kembali KKP-nya, terutama pada bagian itu. Tulisan ini akan membantu setiap peserta dalam mengatasi masalah tersebut, jangan sampai setelah KKP rampung harus dibongkar. Tentu saja hal ini dapat menambah masalah yang terjadi selama Diklatpim.

Menurut penulis, APA adalah salah satu analisis yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Karena bagaimanapun juga setiap masalah yang terjadi pada setiap satuan kerja atau organisasi harus segera diselesaikan dengan solusi yang jitu, bukan solusi yang malah akan menimbulkan masalah baru, bukan solusi yang akan menjadi akar masalah. Karena dari akar masalah akan tumbuh masalah baru.

Masalah yang akan diselesaikan pada APA bersumber dari Analisis Pohon Masalah (APM). Dalam tulisan APM, analisis USG telah dapat menentukan penyebab dominan dari penyebab spesifik. Penyebab dominan itu akan menjadi masalah. Namun sebelum ke APA, harus masuk dulu ke Analisis Pohon Sasaran (APS).

Pada prinsipnya, skema APS sama saja dengan skema APM, hanya penyataannya saja yang dirubah, dari pernyataan negatif menjadi pernyataan posistif. Sebagai contoh, pada APM dinyatakan bahwa Kinerja Seksi Sarana Laboratorium belum optimal, maka dalam APS pernyataan itu harus dirubah menjadi Terwujudnya Optimalisasi Kinerja Seksi Sarana Laboratorium. Pernyataan itulah yang menjadi sasaran dari APA.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut harus punya solusi, seperti halnya setiap masalah pasti ada solusinya. Solusi pada sebuah satuan kerja atau organisasi bisa berupa kegiatan atau program serta sejenisnya. Untuk mendapatkan solusi tentu harus diinventarisir dan dan diidentifikasi terlebih dahulu. Dalam materi KKP, setiap peserta harus mendapatkan minimal tiga solusi. Bila solusi lebih dari tiga akan lebih baik.

Namun dari ketiga solusi itu tidak mungkin harus dijalankan semua dalam waktu yang bersamaan. Setiap solusi memiliki kelebihan dan kekurangan. Sedangkan solusi yang akan dijalankan harus memiliki tingkat efektifitas dan tingkat efisiensi yang tinggi. Karena itu dari ketiganya harus dicari menjadi salah satu sebagai solusi terbaik, sedangkan dua lainnya dijadikan sebagai solusi alternatif.

Nah, untuk menentukan solusi terbaik, maka dilakukan Analisis Tingkat Kesulitan (ATK), Analisis Efektifitas dan Analisis Efisiensi. Dari ketiga analisis dibuat rekapitulasi hingga menjadi Analisis Tapisan. Dari hasil itulah dapat ditentukan solusi terbaik dalam memecahkan setiap masalah. Itulah pemahaman penulis tentang Analisis Pohon Alternatif. Mudah-mudahan tulisa ini bisa membantu pembaca dalam memahaminya.

Tidak ada komentar: