Senin, 29 September 2008

PADATNYA KEGIATAN DIKLATPIM

Jauh hari sebelum Diklatpim, seorang teman, peserta tahun lalu menyatakan, bahwa kegiatan Dilatpim sangat padat. Panitia Penyelenggara telah mengatur sedmikian rupa dari awal hingga akhir. Peserta tak bisa berleha-leha dan menyia-nyiakan waktu. Waktu yang berjalan terasa sangat singkat. Padatnya kegiatan memang tercantun dalam jadual kegiatan.

Pernyataan itu dipertegas pula oleh Panitia Penyelenggara (PP) dalam upacara pembukaan. Mereka memperingatkan agar seluruh peserta dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama kegiatan ini. Bagi peserta yang tidak mengikuti dengan baik dapat dikenakan sanksi, dengan pengurangan nilai dan dapat dinyatakan tidak lulus.

Yang dinyatakan peserta tahun lalu dan Panitia Penyelenggara itu benar. Hal itu dirasakan penulis selama mengikuti Diklatpim Tingkat IV Angkatan X. Dimulai dengan kegiatan Kepemimpinan Integratif di Alam Terbuka, atau disingkat KIAT.

Sedangkan pagi harinya, seluruh peserta diwajibkan untuk mengikuti jalan pagi dan senam kesegaran jasmani. Dan kegiatan itu harus diikuti selama Diklatpim.

Dalam kegiatan KIAT, Panitia mengajak untuk kembali ke alam terbuka (Back to Nature). Seluruh peserta dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang terjadi. Permasalahan itu harus dipecahkan dengan baik. Untuk memecahkan masalah itu seluruh peserta dituntut untuk berkreasi, dengan melalui sikap kepemimpinan, kerjasama dan kekompakan.

Selesai KIAT, seluruh peserta diwajibkan untuk mengikuti kegiatan dalam kelas, berupa pemberian materi dari fasilitator, atau widyaiswara. Kegiatan ini dimulai pada jam 08.00 WIB hingga 16.45 WIB, kadang hingga malam hari. Jadi waktu untuk istirahat sangat singkat. Hari Sabtu yang biasanya libur, dalam Diklatpim tidak berlaku. Kegiatan baru berakhir pada pukul 12.00 WIB.

Yang paling banyak menyita waktu adalah pembuatan Kertas Kerja Perorangan (KKP). Dalam melaksanakan tugas ini setiap peserta harus melakukan sendiri, atau tidak bisa meminta bantuan orang lain. Sedangkan sebuah KKP bisa mencapai minimal 60 halaman. Karena itu Panitia Penyelenggara menyarankan agar KKP ini dimulai pada awal kegiatan Diklatpim.

Selain menyita waktu, setiap peserta juga harus memahami betul tentang materi ini. Pemahaman yang salah dapat mempersulit kepada peserta itu sendiri. Tebukti dengan alotnya pembahasan seorang peserta pada saat konsultasi dengan widyaiswara. Pembahasan setiap KKP, terutama Analisa Pohon Masalah memakan waktu lama, kadang bisa sampai dua jam.

Pemahaman yang salah juga dapat mempersulit peserta saat seminar. Terbukti dengan adanya serangan dari peserta lain, karena adanya kesalahan dalam pembahasan KKP-nya. Serangan ini juga muncul dari pembahas, dalam hal ini widyaiswara. Keadaan ini menjadikan peserta tersebut harus membongkar dan memperbaiki hingga menjelang upacara penutupan.

Kegiatan lain yang cukup menyita waktu adalah pembuatan Kerta Kerja Kelompok (KKK), Kertas Kerja Angkatan (KKA) dan Laporan Observasi Lapangan (OP). Meski ketiga tugas ini dikerjakan secara kelompok, namun setiap peserta dituntut untuk turut memberikan pemikiran dan waktu agar tugas ini dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Beruntung sekali penulis dapat mengikuti Diklatpim Tingkat IV ini dengan baik, tanpa satu kegiatan pun terlewati, dengan nila sangat memuaskan. Tentu saja semua ini dihadapi dengan sebuah strategi yang jitu, dengan kesiapan mental, menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat, serta dengan mengerahkan seluruh kemampuan daya pikir, tenaga yang ada dan sikap pantang menyerah.

Keberhasilan ini juga didukung oleh seluruh perserta Dikaltpim Tingkat IV Angkatan X lainnya, dengan semboyannya masuk 40 keluar 40. Dengan semboyan itu terjalinlah suatu kerja sama yang baik melalui kebersamaan dan kekompakan. Selain itu juga Panitia Penyelenggara turut berjasa. Acungan jempol buat Panitia Penyelenggara. Berkatnya penulis dan seluruh peserta sukses. Terima Kasih untuknya.

Tidak ada komentar: